Ikuti Kajian Islam KWPSI
Setiap Rabu, Pk.21.00-23.00

Live di FB KWPSI

Hadapi Gempuran Sekuler, Aceh Perlu Perkuat Ketahanan Keluarga Muslim


Wakil Ketua Dewan Dakwah Aceh/Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Serambi Mekkah Ustadz Rahmadon Tosari Fauzi M.Ed, Ph.D



Banda Aceh --- Wakil Ketua Dewan Dakwah Aceh Ustadz Rahmadon Tosari Fauzi M.Ed Ph.D mengingatkan masyarakat khususnya kaum muslim di Provinsi Aceh untuk mempersiapkan ketahanan keluarga dalam menghadapi gempuran paham sekuler yang dihiasi instrumen global.


"Keluarga Islam perlu persiapan pertahanan dalam menghadapi bidikan luar seperti sekuler yang dihiasi dengan instrumen global, didandani dengan slogan-slogan yang berkilauan, dan dilakukan dengan rencana matang untuk menembus keluarga muslim," katanya.


Hal tersebut disampaikan Ustadz Rahmadon Tosari Fauzi, saat mengisi pengajian rutin Kaukus Wartawan Peduli Syariat Islam (KWPSI) di Rumoh Aceh Kupi Luwak, Jeulingke, Banda Aceh, Rabu malam, 18 Februari 2021.


Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Serambi Mekkah ini menjelaskan peran serta para orang tua untuk terus meningkatkan ikatan keluarga serta membangun dan mengangkat pilar generasi muda pada pendekatan yang benar seusai tuntunan agama.


Lebih lanjut dalam pengajian rutin yang dipandu Dosi Elfian dan diikuti belasan orang  dengan tema "Membangun Ketahanan Keluarga Muslim", Ustadz Rahmadon juga menegaskan kembali pentingnya setiap keluarga Islam mempersiapkan ketahanan keluarganya.


Rahmadon Tosari menjelaskan bahwa Islam memandang keluarga sebagai sebuah sistem masyarakat terkecil yang diikat dengan aturan hukum dan etiknya. 


"Itu merupakan hal utama dalam membangun masyarakat yang berbudi luhur dan warga negara yang taat," katanya. 


Dijelaskan, dalam pandangan Islam disebutkan bahwa keluarga merupakan ikatan manusia yang  dibangun atas misi memperoleh ketentraman, cinta dan kasih sayang sesuai Firman Allah dalam Surat Ar-Rum ayat 21, yang maksudnya perlu dipahami detail dan menyeluruh oleh setiap manusia yang memulai dasar pondasi sebuah bangunan kehidupan. 


Rahmadon juga menjelaskan bahwa keluarga Muslim yang shalih muncul dari penghayatan terhadap tujuan agama dan aturan syariah tentang keselamatan umat manusia dan juga alam semesta disaat ia berperan sebagai "Khalifah Fil Ardh". 


Oleh karena itu, menurutnya untuk mencapai harmoni yang bagus, Islam jauh jauh hari telah mengarahkan bagaimana merencanakan pembangunan keluarga ini. Ingat pesan Rasulullah SAW ketika seseorang hendak memilih pasangan untuk dinikahinya. 


Dalam memilih pasangan hidup, katanya Islam mengajarkan ada empat hal yang harus diperhatikan kepada calon pasangan, pertama yakni hartanya, kedua silsilah keturunannya, ketiga kecantikan atau kegantengannya dan keempat adalah agamanya.


Namun diantara empat hal tersebut, lebih utama dijadikan patokan yakni kesungguhan dan konsistensi seorang dalam beragama. Agama adalah material utama dan paling pokok.


"Agama yang di dalamnya termasuk pendidikan merupakan unsur prima ketahanan pembangunan rumah tangga dalam Islam. Jika material yang dipersiapkan sudah baik, maka modal awal untuk keselamatan keluarga dari dalam sudah terpenuhi," sebut Ustadz Rahmadon Tosari.


Rahmadon juga menekankan agar para ayah sebagai pemimpin dalam keluarga diharapkan dapat menjadikan rumahnya laksana "surga" di dunia. Para ayah juga diharapkan untuk senantiasa menasehati keluarganya dalam semua perkara.


"Untuk para ayah, berikanlah nilai-nilai agama kepada anak-anak dan istri kita. Nasehati selalu istrimu supaya selalu dalam ketaatan. Nasehati istrimu supaya dapat selalu menjadi madrasah yang pertama bagi anak-anaknya, " ujar Dr Rahmadon 


Terkait dengan perkembangan media sosial dewasa ini yang begitu pesat, hal ini menurut Ustadz Rahmadon juga tidak jarang merusak ketahanan keluarga muslim dan disini para kepala rumah tangga harus mampu memperkuat ketahanan keluarga.

Para ayah, tambahnya lagi, diharapkan juga tidak sembarangan melepaskan anaknya ke lembaga pendidikan. Akan tetapi pastikan terlebih dahulu agar disana memenuhi kebutuhan agama anak kita dan dengan lingkungan yang terjaga.


Rahmadon juga menekankan pentingnya para ayah untuk mengontrol anak-anak dan istrinya agar senantiasa beribadah kepada Allah. 


"Jangan kita sibuk safari subuh, setelah itu ngopi sampai jam delapan pagi, tapi istri dan anak-anak kita di rumah tidak shalat subuh, " kata Rahmadon lagi. 


Dr. Rahmadon juga menekankan agar para ayah untuk menjaga keadilan di rumah tangga. Baik keadilan bagi anak-anak maupun istri. Jangan mengalami anak-anak dan istri kita. Hormatilah anak-anak dan istri kita dengan memberikan keadilan kepada mereka. Jangan pernah tidak adil dalam memperlakukan anak-anak dan istri kita karena efeknya akan sangat buruk.


Ia juga menekankan pentingnya seorang ayah untuk memenuhi kebutuhan anak dan istri dengan riski yang halal. Jangan paksa penuhi kebutuhan keluarga dengan sesuatu yang haram untuk alasan apapun. Karena dapat mengakibatkan ambruknya ketahanan keluarga muslim.


Bagi para ayah, sambung Ustadz Rahmadon, ketika nelihat keluarga orang lain bahagia, maka kembalilah ke rumahmu dan maksimalkan hubungan dan kehidupan untuk keluarga agar hadirnya kebahagiaan di keluarga kita. Ciptakan kebahagiaan itu karena sesungguhnya itu adalah pertahanan keluarga muslim dari berbagai ancaman kerusakan.


Maka di sini peran para ayah adalah hal yang fundamental dalam memperkuat ketahanan keluarga. Kembali lah ke keluarga dan ciptakan rumah kita menjadi syurga. Sebab, Rasulullah SAW mengatakan "Baiti Jannati". Artinya bahwa rumah kota harus menjadi sumber kebahagiaan bagi kita, anak-anak dan istri kita.


"Bangunlah pertahanan keluarga kita masing-masing agar masyarakat muslim ini semakin baik sehingga dapat terselesaikan dari berbagai ancaman kerusakan," pungkas Ustadz Rahmadon. 

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.