Ikuti Kajian Islam KWPSI
Setiap Rabu, Pk.21.00-23.00

Live di FB KWPSI

Gali Ilmu Pengetahuan, Ada Kebaikan Allah dari Bencana

KWPSI.ORG -- Berbagai macam musibah dan bencana kerap melanda Tanah Air seperti gempa bumi, tsunami, banjir, gunung meletus‎ sejak peristiwa tsunami yang meluluhlantakkan Aceh tahun 2004 silam hingga terakhir tsunami yang terjadi pesisir Banten dan Lampung di Selat Sunda.

Sebagai seorang muslim yang hidup dengan ajaran Islam, tentu akan memaknai bencana yang terjadi atas kehendak Allah, pastilah banyak hikmah yang dapat diambil karena semua yang terjadi di alam ini atas izin dari-Nya. 

Suatu bencana yang dipahami dari aspek agama (teologis) bisa jadi sebagai teguran dan ujian dari Allah, yang tentunya adalah untuk kebaikan manusia itu sendiri, yaitu pelajaran apa yang diambil dari setiap peristiwa bencana yang terjadi.

Hal itu disampaikan Wakil Dekan III Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Ar-Raniry, Dr. T. Lembong Misbah, MA saat mengisi pengajian rutin Kaukus Wartawan Peduli Syariat Islam (KWPSI) di Kantor LKBN Antara Biro Aceh, Lampineung, Rabu (26/12/2018) malam.

Ia‎ mengungkapkan, dari setiap bencana dan berbagai fenomena alam yang terjadi, meskipun menimbulkan korban jiwa dan harta, pasti ada kebaikan dan kasih sayang Allah bagi hamba-nya yang masih selamat dari bencana untuk mau berubah dan mengambil pelajaran yang baik bagi kehidupan manusia selanjutnya‎.

"Atas berbagai bencana yang terjadi, kita tidak boleh mengutuk suatu bencana itu sebagai murka dan azab Allah yang telah marah terhadap hamba-Nya. Allah itu sangat kasih sayang, pastilah Allah menginginkan kebaikan dari setiap bencana untuk kita ambil hikmah, memperbaiki kesalahan atau maksiat yang sudah terlanjur dikerjakan, dan selanjutnya menggali pelajaran untuk menjadi ilmu pengetahuan setelah terjadi bencana," ujar T. Lembong Misbah.

Ditambahkanya, umat Islam jangan hanya selalu melihat bencana dari sisi teologis semata, bukan hanya teguran/cobaan dari Allah‎, tapi juga disuruh berpikir untuk menghasilkan ilmu pengetahuan dan sains tentang mitigasi dan bencana.

"Selama ini mitigasi bencana masih kurang kita lakukan setelah terjadinya berbagai bencana di daerah kita, padahal di situ Allah telah menurunkan banyak ilmu pengetahuan‎ tentang alam ini. Allah sudah terangkan‎ banyak dalam Alquran, ingin manusia berpikir dinamis terhadap suatu bencana dari sisi saintis‎ kenapa itu terjadi dan bagaimana melakukan langkah-langkah sebagai edukasi dan penyelamatan," terangnya.

‎Allah memberikan informasi lewat bencana untuk kita berpikir, sehingga setelah terjadi gempa bumi dan tsunami jangan hanya berhenti karena Allah telah murka, tapi ada maksud lain yaitu ada hakikat ciptaan Allah di alam ini yang terus bergerak dan berputar hingga menyebabkan gempa‎. 

"Di sini perlu kita ekplorasi dan lakukan berbagai penelitian ilmiah dan riset terhadap berbagai bencana alam‎ yang terjadi. Jangan sampai akal dan pikiran itu tidak digunakan untuk memikirkan fenomena alam dari suatu benca‎na. ‎Alquran telah memberikan tuntunan kepada kita untuk mempelajari sains di alam ini," tegasnya.

Dengan sains yang dipelajari setelah bencana, terkadang juga bisa mengubah takdir Allah yaitu ketika suatu bencana terulang lagi, manusia tidak akan menjadi korban, tapi sudah tahu cara menyelamatkan diri yang disebutkan dengan mitigasi bencana.‎
‌‎
"Di sinilah arti pentingnya mendalami Islam dengan ilmu pengetahuan yang telah disampaikan dalam Alquran. Makin kita d‎alami Islam dan Alquran, kita seperti masuk ke dalam laut yang paling dalam untuk menemukan mutiara. Kalau hanya masuk atas dan di pinggir-pinggir saja, hanya akan membuat mata perih ‎dan tidak mendapatkan apa-apa," jelasnya bertamsil.‎

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.