Ikuti Kajian Islam KWPSI
Setiap Rabu, Pk.21.00-23.00

Live di FB KWPSI

Jadilah Golongan yang Sedikit di Akhir Zaman




KWPSI - Kebanyakan manusia yang paling banyak disebut‎kan dalam Alquran ‎adalah orang-orang yang ingkar dan menentang perintah Allah SWT dalam kehidupan di akhir zaman, dan sangat sedikit yang beriman dan bersyukur atas segala nikmat Allah yang diterimanya.

Karenanya, agar mendapatkan keselamatan dan pertolongan dari Allah, umat muslim haruslah menjadikan dirinya selalu berada dalam barisan  golongan yang sedikit yaitu mereka yang setiap saat menggunakan pendengaran, penglihatan dan hatinya untuk taat dan bersyukur kepada-Nya.

Demikian antara lain disampaikan Ustaz Dr. rer. nat. Ilham Maulana, Wakil Dekan III Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Syiah Kuala (F-MIPA Unsyiah) saat mengisi pengajian rutin Kaukus Wartawan Peduli Syariat Islam (KWPSI) di Rumoh Aceh Kupi Luwak, Jeulingke, Rabu (11/10/2017) malam

"Di dalam Alquran, apabila disebut golongan yang ramai atau banyak, mereka ini bukanlah golongan yang beriman. Golongan yang disebut banyak ini mereka yang menentang atau melawan perintah Allah. Akan tetapi golongan yang beriman dan selalu bersyukur, itu sangat sedikit jumlahnya.. Karenanya agar selamat, marilah kita menjadi golongan yang sedikit ini," ujar Ustaz Ilham Maulana.

Ketua Perhimpunan Alumni Jerman (PAJ) Aceh yang juga aktif sebagai mubaligh‎ ini menyebutkan, jika kita mempergunakan telinga, mata dan hati dengan sebaik-baiknya, maka banyak tanda-tanda kebesaran Allah disebutkan dalam Alquran, yang seharusnya membuat kita selalu bersyukur kepada Allah, tidak hanya dalam ucapan lisan tapi juga dalam perbuatan amal saleh sehari-hari.

Dalam Alquran Surat An-Nahl ayat 78 ditegaskan,
"Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur"

Namun, dalam kenyataannya banyak manusia yang tidak bersyukur, dan malah ingkar pada-Nya, seperti dijelaskan dalam Surat Al-Mulk ayat 23 yang artinya "Katakanlah: Dia-lah yang menciptakan kamu dan menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati". (tetapi) Amat sedikit kamu bersyukur. Begitu juga halnya ditegaskan dalam Surat Saba ayat 13 yang artinya, “Dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang bersyukur".

Ustaz Ilham Maulana juga mengisahkan, pada masa Khalifah Umar bin Khattab RA,‎ ada seorang pemuda yang sering berdoa berulang-ulang sambil thawaf di depan Ka'bah seraya meminta “Ya Allah, masukkanlah aku dalam golongan hamba-Mu yang sedikit".

Doa pemuda ini didengar oleh Umar ketika beliau sedang melakukan thawaf. Umar lalu merasa heran dengan doa dan permintaan pemuda tersebut.

Selesai melakukan thawaf, Umar memanggil pemuda tersebut lalu bertanya, “Kenapa engkau berdoa sedemikian rupa, apakah tidak ada permintaan lain dalam doamu kepada Allah?"

Pemuda itu menjawab: “Ya Amirul Mukminin! Aku membaca doa ini karena aku merasa takut dengan penjelasan Allah dalam Surat Al-'Araf ayat 10 yang artinya, “Sesungguhnya Kami (Allah) telah menempatkan kamu sekalian di muka bumi dan Kami adakan bagimu di muka bumi penghidupan. Tetapi amat sedikitlah kamu yang bersyukur". Aku memohon agar Allah memasukkan aku dalam golongan yang sedikit itu, karena terlalu sedikit orang yang tahu bersyukur kepada Allah".

"Karenanya, jangan heran kita ketika hal-hal baik sebagai bentuk ketaatan dan ibadah kepada Allah sangat sedikit mau mengikutinya. Seperti kita adakan pengajian memahami ayat-ayat Allah, ajakan shalat berjamaah, dan lainnya sebagai bentuk rasa syukur, karena Allah sendiri telah menegaskan sangat sedikit yang bersyukur atas nikmat yang diperoleh," terang Ilham.

Tentang mensyukuri nikmat Allah itu, tambahnya, memang sedikit sekali orang yang mampu mensyukurinya, bahkan banyak yang mencela dan menganggap Allah itu tidak adil, padahal tiap detik nikmat Allah terus mengalir untuk kita, setiap saat kita manfaatkan namun terabaikan dalam mensyukurinya.
‎"Jangan samapai kita tergolong seseorang hamba yang tidak pandai mensyukuri nikmat yang telah Allah anugerahkan kepada kita, karena walaupun Allah katakan sangat sedikit manusia dan hambanya yang mau bersyukur, kita berharap yang termasuk dari golongan sedikit itulah kita," terangnya.

Meskipun sedikit jumlahnya, Ustaz Ilham juga menyampaikan, agar upaya dakwah dan ajakan agar manusia untuk selalu taat dan menjalankan perintah Allah, harus terus dilakukan setiap saat dan sepanjang hayat.

"Tugas kita untuk berdakwah mengajak kepada kebaikan dan amar makruf nahi munkar tidak boleh berhenti. Kita wajib mengajak, soal orang mau ikut atau tidak kita serahkan kepada Allah untuk menentukan hasilnya, karena Allah hanya melihat usaha kita bukan hasil dari usaha mengajak pada kebaikan," jelasnya. ‎

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.