Perkuat Aqidah Umat Agar Cinta Syariat
Tgk Rusli Daud, S.Hi |
KWPSI.ORG - Pemahaman tentang aqidah dan tauhid yang benar sebagai pintu masuk utama untuk mengenal Allah SWT sebagai Tuhannya, merupakan pondasi awal yang harus dimiliki oleh setiap muslim sebelum melangkah lebih jauh dalam mengamalkan ajaran agama.
Aqidah Islamiyah yang dikenal dengan aqidah tauhid, yaitu kepercayaan dan keyakinan yang menyatakan Allah SWT adalah Tuhan Yang Maha Esa dan Maha Kuasa, sebagaimana yang tercantum dalam surat al-Ikhlas. Aqidah tauhid mengarahkan umat manusia untuk meyakini secara teguh pada Allah SWT dan segala ciptaan-Nya.
Karenanya, salah satu tugas penting dalam penerapan syariat Islam di Provinsi Aceh adalam terus berusaha memperkuat aqidah umat di daerah ini. Sebab, tanpa aqidah yang kokoh dengan penuh keyakinan maka mustahil umat mencintai syariat Islam dengan sepenuh hati.
Demikian antara lain disampaikan oleh Tgk. Rusli Daud S.Hi, Pimpinan Dayah Mishrul Huda Malikussaleh, Gampong Lamjamee, Kota Banda Aceh saat mengisi pengajian rutin Kaukus Wartawan Peduli Syariat Islam (KWPSI) di Rumoh Aceh Kupi Luwak, Jeulingke, Rabu (20/9/2017) malam.
"Awal mula agama itu adalah Makrifatullah atau mengenal Allah sebagai Tuhan kita. Ini pondasi yang menjadi aqidah umat. Dengan memiliki aqidah yang kuat, maka dengan sendirinya juga akan membuat ini umat cinta syariat Allah," ujar Tgk Rusli Daud yang juga Ketua PCNU Kota Banda Aceh.
Menurutnya, salah satu penyebab belum maksimalnya penerapan syariat Islam secara kaffah di Aceh yang telah berjalan hampir 17 tahun, dengan masih banyaknya kendala yang dihadapi, salah satunya karena umat belum kuat aqidahnya. Selain itu, juga belum mengenal Allah dengan baik tidak merasa takut kepada-Nya, lalu mudah berbuat dosa, mengerjakan larangan dan gampang meninggalkan perintah Allah.
"Sekarang, agar umat cinta syariat Islam dan berjalan dengan baik, harus dimulai dengan memperkuat aqidah. Instilahnya, kita perlu revolusi aqidah umat saat ini, agar kenal dengan Allah serta takut pada azab dan siksaan-Nya ketika kita mau mengerjakan larangan atau meninggalkan perintah Allah," sebut Wakil Ketua Badan Koordinasi Muballigh Indonesia (Bakomubin) Provinsi Aceh ini.
Rusli Daud menyampaikan, saat ini pihaknya di PCNU Banda Aceh juga sedang berupaya melakukan langkah-langkah penguatan aqidah umat, diantaranya dengan mengenalkan kembali aqidah 50 ke tengah-tengah umat, yang selama ini mungkin telah dilupakan.
"Kita adakan program penguatan aqidah 50 beberapa waktu lalu, dan disampaikan pada umat. Yaitu 20 sifat yang wajib bagi Allah SWT 20 sifat yang mustahil bagi Allah, serta satu sifat yang ja’iz bagi Allah. Lalu 4 sifat yang wajib bagi para Nabi dan Rasul, 4 sifat yang mustahil dan satu sifat yang ja’iz bagi para Nabi dan Rasul," terangnya.
Pada kesempatan pengajian KWPSI tersebut, Tgk Rusli Daud juga menyampaikan tentang makna hakiki dari hijrah yang dilakukan oleh Rasulullah SAW dalam rangka peringatan Tahun Baru Hijriah, 1 Muharram 1439 H.
"Jika ingin memaknai hijrah Rasul dalam kehidupan kita hari ini adalah dengan meng-copi paste segala spirit hijrah Rasul dan sahabat dalam kehidupan kita sekarang. Kita kaitkan masa itu dengan kehidupan kita," sebutnya.
Ia menjelaskan, bagaimana perjuangan dan penderitaan Rasul serta para sahabat saat berhijrah dengan meninggalkan harta, keluarga dan segala urusan dunia yang dicintainya karena perintah Allah.
"Jadi, itu harus jadi pelajaran bagi kita sekarang. Jangan hanya sebatas seremonial saja memperingati tahun baru Hijriah. Mari jadikan masa itu berharga kepada kita. Karena banyak manusia sekarang menyia-nyiakan umur. Jika orang bilang waktu adalah uang, itu adalah orientasi dunia. Tapi mari sekarang garus kita ubah waktu adalah ibadah, semua aktifitas hidup dijadikan sebagai ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah," terangnya.
Tidak ada komentar: