Ayo! Perbaiki Cara Kita Baca Alquran
PEMERINTAH Aceh, dalam hal ini lembaga pendidikan dan institusi agama diharapkan menaruh kepedulian yang ekstra dalam memperbaiki bacaan Alquran masyarakat Aceh, khususnya para imam-imam shalat dan orang-orang yang sering memberi nasihat agama. Sebab, tidak jarang terdengar bacaan Alquran seorang khatib atau imam shalat yang tidak fasih dalam pandangan ilmu tajwid.
Hal itu disampaikan Tgk Hasbi Albayuni, pimpinan Dayah Thalibul Huda, Desa Bayu, Kecamatan Darul Imarah dalam pengajian mingguan yang diselenggarakan Kaukus Wartawan Peduli Syariat Islam (KWPSI) di Rumoh Aceh Kupi, Lingke, Banda Aceh, Rabu malam (5/2/2014).
Menurut Tgk Hasbi, kefasihan seorang imam shalat di meunasah atau masjid dalam membaca Alquran sangat mempengaruhi kemakmuran sebuah masjid atau meunasah. Oleh sebab itu, Tgk Hasbi berharap agar imam shalat harus betul-betul memperhatikan kefashihan dalam membaca Alquran. “Banyak yang salah membaca Alquran karena hanya berbekalkan ilmu tajwid saat di SD, dan ilmu ini tidak pernah diperbaharui lagi. Padahal ilmu dunia lain terus dipelajari, tapi Ilmu Tajwid dan Ulumul Quran lainnya tidak pernah diulang kaji. Ini masalah besar”, kata Tgk Hasbi yang juga ketua Rabithah Thaliban Aceh (RTA) ini.
Tgk Hasbi memberi contoh, saat ini banyak orang yang baca Alquran yang tidak tahu berhenti di mana. Menurutnya, hal itu sangat mempengaruhi arti bacaan. “Banyak juga yang tidak benar membaca doa, tidak bertajwid, tahsin, jauh dari mahkrajil huruf. Ini sangat berbahaya,” ujarnya lagi.
Tgk Hasbi mengutip hadits yang menyatakan bahwa banyak orang yang membaca Alquran tapi dilaknat oleh Alquran, bukan mendapat pahala. Sebabnya, ya karena Alquran yang dibacanya tidak sesuai dengan Ilmu Alquran seperti Tajwid.
Tgk Hasbi mengilustrasikan, ketika Alquran memerintahkan kita untuk shalat, maka yang harus kita lakukan adalah mempelajari bagaimana syarat-syarat sah shalat. Begitu juga dengan perintah baca Alquran ini. Bahkan ayat Alquran secara jelas memerintahkan kita untuk membaca Alquran secara tartil.
Dua kesalahan dalam membaca Alquran, yaitu lahnun khafi dan lahnun jail. Yang paling fatal adalah lahnun jail hukumnya haram, seperti bertukar baris, kesalahan baris, mati tapi diberi baris, baris tapi dimatikan-ini kesalahan yang bisa diketahui oleh orang awam (masyarakat biasa).
Sementara lahnun khafi (kesalahan ringan), yang hanya diketahui orang, seperti kurang dengung, idgham kurang deungung, tidak berdosa, tapi makruh.
Masih banyak waktu untuk terus belajar memperbaiki kualitas bacaan Alquran kita. Pastikan Anda mendapat guru atau mentor yang dapat memperbaiki kualitas bacaan Alquran kita. (ari/*)
Tidak ada komentar: