Ikuti Kajian Islam KWPSI
Setiap Rabu, Pk.21.00-23.00

Live di FB KWPSI

Ayo Kenali 10 Sahabat Iblis


ALLAH Swt telah memperingatkan umat manusia tentang sosok Iblis dan pasukannya (syaitan) yang akan terus menggoda anak cucu Adam agar menjadi sahabat setianya, di dunia hingga di akhirat kelak. Agar terhindar dari godaan syaitan ini, maka manusia perlu mengenali secara detil tentang sifat dan perbuatan jenis manusia yang paling disenangi oleh Iblis.

“Jika kita ingin memenangi perang dengan Iblis, setan, dan komplotannya, maka kenalilah mereka secara detil. Sehingga kita bisa waspada dan bisa membentengi diri serta menjauhi sifat-sifat yang disukai oleh Iblis dan pasukannya,” ungkap Zul Anshari Lc, Pimpinan Dayah/Pesantren Baitul Arqam Sibreh, Aceh Besar, saat mengisi pengajian rutin Kaukus Wartawan Peduli Syariat Islam (KWPSI) di Rumoh Aceh, Jeulingke, Banda Aceh, Rabu (2/4) malam.

Dalam beberapa ayat Alquran, Allah mengulang-ulang kalimat bahwa setan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia. Di antaranya, ayat 168 dalam surat Albaqarah “Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan; karena sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagimu”.

Khusus tentang sosok Iblis, dalam surat Al-Kahf ayat 50, Allah berfirman: “Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: ‘Sujudlah kamu kepada Adam, maka sujudlah mereka kecuali Iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil dia dan turunan-turunannya sebagai pemimpin selain daripada-Ku, sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti (dari Allah) bagi orang-orang yang zalim”.

Selain melalui ayat-ayat Alquran, Allah juga telah memerintahkan Iblis untuk menghadap Nabi Muhammad Saw, dan menjawab semua pertanyaan Rasulullah dengan sesungguhnya.

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, di antara pertanyaan yang diajukan Rasulullah adalah tentang 10 golongan manusia yang menjadi sahabat Iblis dan pasukannya. “Ada beberapa versi hadits yang menceritakan peristiwa dialog Rasulullah dengan Iblis ini. Salah satunya adalah diceritakan dalam kitab Nashaihul Ibad, karya tulis Syekh Muhammad Nawawi Ibnu Umar Al-Jawi,” kata Zul Anshary sembari membaca hadits dimaksud.

Dalam hadits itu dijelaskan, ada 10 golongan manusia yang menjadi sahabat setia Iblis. Yakni, pemimpin yang zalim (dalam riwayat lain disebut sebagai hakim yang tidak adil). Kedua, orang-orang kaya yang sombong/takabbur. Ketiga, orang kaya yang tidak lagi peduli darimana ia memperoleh hartanya, dan kemana dia membawa hartanya. “Maka kita tidak perlu berbangga dengan harta yang banyak, jabatan tinggi yang kita peroleh dengan cara yang zalim, membunuh, dan menipu orang lain. Karena ini merupakan salah satu sahabat Iblis,” kata Zul Anshari.
Alumni jurusan Aqidah Filsafat di Universitas Al-Azhar, Kairo, ini menambahkan, golongan manusia keempat yang menjadi sahabat setia Iblis adalah orang pintar (berilmu pengetahuan luas) yang membenarkan keputusan-keputusan dari penguasa yang zalim. Kelima, pedagang yang khianat (menjual dengan tipu daya, menambah atau mengurangi timbangan).

Keenam, pedagang yang menimbun barang, sehingga menimbulkan kelangkaan barang di pasaran. Ketujuh, orang yang berzina. Kedelapan, orang yang melakukan riba. Kesembilan, orang kikir yang menumpuk-numpuk harta dan tidak mau mengeluarkan harta di jalan Allah. Kesepuluh, peminum khamar.

Ia menambahkan, sangat banyak ayat Alquran dan hadits Rasulullah Saw yang memperingatkan manusia agar berhati-hati serta waspada terhadap segala tipu daya Iblis dan setan, untuk menyesatkan manusia. Di antara jurus dan tipu daya itu dilancarkan melalui celah perbuatan dosa dan maksiat dengan berbagai tingkatannya.

“Iblis juga membentuk pasukannya dalam berbagai tingkatan, yang masing-masingnya bertugas untuk menggoda manusia. Misalnya, di antara kelompok-kelompok syaitan, ada satu kelompok yang memang khusus menghiasi dan melalaikan para peminum khamar, sehingga si pemabuk ini ingkar dengan perintah Sang Pencipta,” kata Zul Anshary.(nal)


Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.