Ikuti Kajian Islam KWPSI
Setiap Rabu, Pk.21.00-23.00

Live di FB KWPSI

Iman dan Taqwa Penentu Kecerdasan

Ustaz Dr Mufakkir Muhammad



Banda Aceh, KWPSI.org - Kecerdasan seorang manusia dalam kehidupannya di dunia tidak hanya ditentukan oleh kepintaran otaknya semata, tapi sangat tergantung taat atau tidaknya seseorang kepada Allah SWT sebagai sang pencipta.

Semakin cerdas seseorang manusia, akan terlihat dari sejauh mana dirinya menjaga keimanan dan meningkatkan ketaqwaan kepada Allah, karena orang cerdas itu selalu mengingat ada kehidupan setelah kematian dan ada akhirat sebagai hari pembalasan terhadap apa yang pernah diperbuat semasa hidup di dunia.

Demikian antara lain disampaikan Ketua Sekolah Tinggi ‎Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Al-Washliyah Banda Aceh, Dr.H.A Mufakhir Muhammad MA saat mengisi pengajian rutin Kaukus Wartawan Peduli Syariat Islam (KWPSI) di Rumoh Aceh Kupi Luwak, Jeulingke Rabu (3/6) malam.

"Orang cerdas selalu memelihara iman dimana pun dia berada‎. Cerdas atau berakal dalam Al-qur’an adalah ketika berpadunya pikir dengan zikir dalam diri seorang muslim sejati. Pikir adalah kerja otak dan zikir merupakan kerja hati, hati yang sehat dan hidup yakni selalu ingat kepada Allah SWT," ujar Ustaz Mufakhir.

Disebutkannya, semakin cerdas seorang muslim tentu akan semakin dekat dia dengan Allah, mengatur dirinya dan keluarganya hidup dengan penuh ketaatan di bumi Allah

‎Orang muslim yang cerdas itu karena menjaga keimanan dan ketaatan kepada Allah misalnya selalu shalat dimana pun dia berada akan mencari masjid kemana pun dia pergi.

"Jangan sampai kita cerdas di satu tempat lalu bodoh di tempat lainnya. Misalnya, ada orang yang shalat dan taat kepada Allah ketika berada di Aceh yang menerapkan syariat Islam. Sementara ketika berada di tempat lain di luar daerah, kita meninggalkan perintah Allah. Itu namanya bodoh karena tidak mampu menjaga keimanan dimana pun kita berada," terangnya.

Mufakhir Muhammad yang juga salah seorang Majelis Syura Dewan Dakwah Aceh ini menambahkan, seorang mukmin yang cerdas juga yang paling banyak mengingat kematian karena manusia itu tidak hidup selamanya di dunia.

Saat Rasulullah masih hidup, seorang sahabat pernah bertanya, “Wahai Rasulullah, siapakah orang mukmin yang paling cerdas?” Rasulullah lalu menjawab, “Yang paling banyak mengingat mati, kemudian yang paling baik dalam mempersiapkan kematian, itulah orang yang paling cerdas"

"Iman dan amal shaleh itu dikerjakan ketikan masih hidup di dunia, bukan di akhirat.‎‎ Betapa banyak orang di alam kubur yang saat ini mengeluh dan menyesal karena mereka tidak beriman dan beramal shaleh dulu ketika hidup di dunia, lalu minta dikembalikan hidup di dunia untuk beribadah‎. Tapi Allah tidak ada lagi memberi kesempatan mereka kembali hidup di dunia," terangnya.
Diterangkannya, Allah SWT itu lembut dan maha pengasih kepada semua hambanya di dunia ini, baik yang mukmin maupun yang ingkar kepada Allah. Semuanya diberikan rezeki dan anugerah Allah. Dan anugerah paling berharga adalah keimanan yang ada di hati orang mukmin.

"Ada kalanya yang tidak taat terus diberi rezeki dan kekayaan berlimpah oleh Allah. Sementara orang mukmin yang taat juga ada yang diuji oleh Allah dengan berbagai cobaan agar bersabar," terangnya.

Dalam pengajian yang dimoderatori Ketua KWPSI, Arif Ramdan dengan tema, "Hidup Cerdas Jelang Ramadhan" itu, Ustaz Mufakhir juga menguraikan beberapa hal yang diperlu dilakukan dalam menyambut puasa Ramadhan 1436 H tahun ini.

‎"Kita juga harus cerdas dalam menyambut Ramadhan dengan persiapan-persiapan agar puasa kita lebih berkualitas tahun ini. Diantaranya, cerdas dengan menggali isi Al-quran, puasa senin kamis dan lainnya," terangnya.

Hal terpenting lainnya, jangan biasakan menyambut Ramadhan dengan berhura-hura dan perbuatan tidak bermanfaat seperti pergi ke laut menjelang puasa yang ujung-ujungnya membuka peluang lahirnya perbuatan yang dimurkai Allah.
"Jangan kita umat Islam ini bodoh setelah cerdas, atau berbuat bodoh dulu untuk menuju kecerdasan. Seperti berhura-hura di pantai karena di bulan Ramadhan tidak bisa berbuat macam-macam lagi," terangnya. ‎

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.