Ikuti Kajian Islam KWPSI
Setiap Rabu, Pk.21.00-23.00

Live di FB KWPSI

Ini Dia Lima Kecerdasan yang Dimiliki Manusia


Mengukur kecerdasan seorang dapat dilakukan dengan beragam cara, apalagi ilmu pengetahuan tentang manusia terus berkembang seiring kemajuan zaman. Tetapi, jangan lupa bahwa Allah SWT telah menganugerahi manusia lima kecerdasan yang mungkin terabaikan selama ini.  

Lima kecerdasan itu ada dalam diri setiap orang dan dapat dilatih sehingga dapat melejitkan potensi manusia sebagai makhluk paling sempurna di dunia ini yang diciptakan Allah SWT. 

Dalam pengajian rutin Kaukus Wartawan Peduli Syariat Islam (KWPSI) Rabu (18/2) malam lalu di Rumoh Aceh Kupi Luwak, Jeulingke, Staf Pengajar Fakultas Syariah UIN Ar-Raniry, Ustaz. H. Mizaj Iskandar Usman, LC, LLM mengurai kelima kecerdasan tersebut. 

Pertama, manusia itu memiliki basyirah atau mata hati. Kemampuan ini ada pada diri manusia namun tidak dapat berfungsi dengan baik manakala manusia itu sendiri tidak pernah melatihnya. 

Kedua, manusia dianugerahi Allah SWT dhamir, yakni kecerdasan moralitas. Kecerdasan ini juga terbagi dalam dua bagian. Ijtima'i dan Al-Qanun. Bagaimana membedakannya? Jika seseorang dipandang baik dalam masyarakat sebagai orang berakhlak tetapi di rumah justru sebaliknya, maka yang demikian disebut cerdas secara ijtima'i. 

Sementara menurut Tgk Mijaz Iskandar, manakala seseorang menyaksikan kecelakaan lalu tidak mau menolong yang mendapat kecelakaan itu karena menganggap bukan tugasnya. Maka menurut Alumnus Universitas Al Azhar, Kairo ini manusia seperti itu disebut cerdas Al-Qanun alias harus ada perintah.  
Kecerdasan moralitas ini juga ada yang disebut Ad-Dini, yakni kecerdasan dimana saat seseorang berbuat kebaikan ianya tidak memandang suka atau tidak, digaji atau tidak, dapat imbalan atau tidak, maka ia tetap kerjakan kebaikan itu.  

"Seseorang tak mau berbuat, karena bukan tugasnya atau seseorang digaji atau tidak tapi ia tetap berbuat baik maka itu cerdas Ad-Dini cerdas ," jelas Ustaz Mizaj.

Manusia juga diberikan kecerdasan yang disebut  Fuad, yakni bisikan hati yang tidak bisa berbohong. Kecerdasan yang ketiga ini, menurut Mizaj Iskandar ada pada setiap orang dan refleks atau secara sadar tahu jika seseorang itu berbuat salah. Dalam dirinya mengetahui secara otomatis jika perbuatan salah dilakukan seseorang, hati kecilnya tahu itu perbuatan salah.  

"Dalam manusia ini, ada komponen Fuad, jika seseorang suka maksiat maka fungsi fuad terus berkurang dan mengecil," ujarnya

Ketiga kecerdasan di atas bisa terus diasah manusia dan berada pada tataran yang dapat dilatih oleh seseorang. Sementara pada kecerdasan keempat, Sir atau Sirrir atau asror, yaitu kecerdasan mengetahui di balik semua rahasia kejadian. Kecerdasan ini dalam sejarah dimiliki Nabi Khaidir ketika dikuti Musa AS dalam suatu perjalanan.

Musa diperintah Nabi Khaidir untuk tidak banyak bertanya tentang kejadian yang dialami selama perjalanan. Dan semua terjawab tentang apa yang akan terjadi kemudian dari setiap kejadian yang dialami selama perjalanan Musa dan Khaidir.

Kecerdasan kelima yang dimiliki manusia adlah Latif atau Latifah yang artinya lemah lembut. Sangat lembut. Kecerdasan inilah yang dimiliki Rasulallah SAW. Dalam perjalanan dakwah yang penuh tantangan di Makkah, Rasul tetapi berhati lembut dan tidak membalas semua perlakuan yang ditimpakkan kepadanya dari kafir Quraisy ketika itu.

Perjuangan mendakwahkan Islam di Makkah ketika itu juga penuh ujian, Khadijah sebagai istri Nabi meninggal dunia, lalu disusul oleh pamannya Abu Thalib. Suatu keadaan yang sangat sulit bagi Nabi saat itu. Apalagi, boikot yang dilakukan orang Quraisy selama tiga tahun kepada Nabi Muhammad SAW dan para pengikutnya.

Perjalanan kelembutan Nabi dalam berdakwah ini yang membuahkan hasil dan terkabulnya doa-doa beliau. Suatu keajaiban dari mukjizat Allah SWT kepada Nabi adalah di-Israk Mikrajkannya beliau hingga Sidratul Muntaha.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.